Kamis, 24 Juni 2010

Penentuan Metode Penelitian

PENDAHULUAN
Apabila seseorang mengadakan penelitian, secara sadar atau tidak dalam dirinya ada cara memandang hal atau peristiwa tertentu. Mengapa dia bertindak dan berperilaku demikian? Tidak lain karena dirinya sudah terbentuk satu perangkat kepercayaan yang di asarkan atas asumsi-asumsi tertentu. Cara memendang demikian merupakan paradigma,dan jika seseorang mengadakan penelitian kualitatif, ia perlu mendalami paradigma yang menyertainya.
Ada persoalan lain adalah kausalitas, apakah hal itu layak dilaksanakan jika penelitian ini mendasarkan diri pada upaya menemukan teori dari data? Persoalan lain yang perlu diungkapkan ialah cara peneliti berperilaku dalam mengungkapkan peristiwa, keadaan situasi, kebudayaan, organisasi, dan semacamnya. Apaakah cara pendekatan yang digunakan itu meninjau dirinya, etik, ataukah dari segi dunia yang dihadapinya, dari segi subyek, situasi,dan latar yang dihadapinya.
Suatu penelitian, siapapun yang yang melakukan, dan apapun format penelitian yang digunakan, tentunya akan berlangsung dari tahap ke tahap. Adapun tahap-tahap ynag lazimnya dilalui pada setiap penelitian ialah : Pemilihan dan analisis masalah penelitian, penentuan metodologi penelitian yang akan digunakan, pengumpulan data, analisis, dan interpretasi data, serta penyusunan laporan penelitian.
Dalam makalah ini kami akan membahas pokok persoalan, yaitu menentukan metode penelitian yang di gunakan. Kami sadar dan memahami, bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, sehingga kritik dan saran sangat kami harapkan sebagai bahan pertimbangan kami dalam proses penyempurnaan makalah ini. Terima kasih.












PEMBAHASAN
A. Penentuan Metode Penelitian
Keguanaan metodelogi penelitian dalam sebuah penelitian sangat penting, mengingat dengan motode penelitian yang realbility terhadap obejek penelitian,akan menghindarkan masuknya faktor subjektifitas penelitian dalam sebauh penelitian, untuk menentukan apakah sebuah penelitian layak dilakukan, dapat juga dilihat dari aspek metodologi penelitian yang digunakan, metodologi penelitian merupakan salah satu jenis penelitian kualitatif yang dapat digunakan dalam penelitian efek media dalam ilmu komunikasi. Pada dasarnya didalam penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian tidak ada yang mutlak, artinya suatu metode penelitian baik itu metode kualitatif ataukah metode kuantitatif tidak dapat dikatakan sama benar dan lebih unggul dari yang lainnya. Oleh sebab itu, adalah cukup naif manakala mengemukakan tentang keunggulan yang didasarkan pada penonjolan angka-angka, tanpa memperhatikan jenis bentuk, atau hakekat penelitian atau yang lebih jauh lagi yaitu, manfaat bagi hakekat kemanusian.
Dengan demikian, penggunaan suatu metode penelitian yang cocok dalam sebuah penelitian terletak pada tujuan penelitian itu sendiri serta sejauh mana penelitian itu berdaya guna untuk memecahkan persoalan kemanusiaan serta meningkatkan kesejahteraan insaniah, bukanlah semata-mata bertumpuh pada metode penelitian yang digunakan. mengemukakan bahwa penelitian seorang ilmuwan bukan hanya terletak pada kemampuan berpikirnya belaka, tetapi seharusnya termasuk pada kedewasaan sikap dan tindakan.
Dalam membaca etnografi dengan kritis memerlukan perhatian pada konsep-konsep yang digunakan dan referensinya. Peneliti yang mengambil cara pemikiran (Modes of Thought) pada teori atau kebudayaan sebagai fokus analisis dan deskripsinya itu mengemukakan suatu sistem ide atau gagasan yang memandu tindakan-tindakan para individu dan mempersiapkannya sebagai tolak ukur penafsiran atau pemberian makna pada tingkah lakunya sendiri dan tingkah laku orang lain.
Bagi peneliti yang menggunakan cara tindakan (Modes of action) atau proses, maka dari fokus studinya itu mengungkapkan tingkah laku nyata dari para individu, menafsirkan tingkah laku seperti itu dengan referensi pada ide yang terkait dengan individu dan juga
faktor lainnya seperti tekanan lingkungan terhadap tingkah laku. langkah berikutnya ialah penentuan metodologi penelitian yang akan digunakan, sehingga masalah-masalah tadi dapat terjawab secara tepat dan teradalahkan keshahihannya. Penentuan metodologi penelitian ini, sering pula disebut dengan”strategi pemecahan masalah” karena pada tahap ini, mempersoalkan “bagaimana” masalah-masalah penelitian tersebut hendak dipecahkan atau ditemukan jawabannya.
Pada tahap ini, yang perlu di tentukan adalah :
1. Jenis, atau format penelitian yang akan digunakan. Mengenai jenis, atau format penelitian yang digunakan, pada dasarnya menunjuk pada tipe pendekatan penelitian yang akan digunakan; apakah studi kasus, ataukah untuk tujuan eksplanasi; dan apakah unit studinya individu, ataukah unit studinya kelompok. Format penelitian kuantitatif tergantung pada permasalahan dan tujuan penelitian itu sendiri. Dalam metodologi penelitian kuantitatif terdapat dua format penelitian, yaitu
a. format deskriptif
b. format eksplanasi.
Format Deskriptif : Penelitian kuantitatif dengan mengunakan format deskriptif bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat, yang menjadi obyek penelitian ini, berdasarkan apa yang terjadi. Kemudian mengangkat ke permukaan karakter atau gambaran tentang kondisi, situasi ataupun variabel tersebut. Pada umumnya penelitian ini menggunakan statistik induktif untuk menganalisis data penelitiannya. Format deskriptif ini dapat dilakukan pada penelitian studi kasus dan survei, sehingga terdapat format deskriptif studi kasus dan format deskriptif survei.
Format deskriptif studi kasus memiliki ciri-ciri yang tidak menyebar, tetapi lebih memusatkan diri pada suatu unit tertentu dari berbagai variabel, sehingga memungkinkan studi yang dilakukan dapat mendalam terhadap sasaran penelitian. Untuk mencapai maksud tersebut, peneliti membutuhkan waktu yang relatif lama dalam penelitiannya. Disamping itu, ciri lain dari deskriptif studi kasus adalah merupakan penelitian eksplorasi dan memainkan peran yang sangat penting dalam menciptakan hipotesis atau pemahaman orang tentang berbagai variabel yang diteliti. Penelitian ini sesungguhnya hanya menggunakan kasus tertentu atau sebuah wilayah tertentu sebagai obyek penelitian, sehingga bersifat kasuistik terhadap obyek penelitian.
Format deskriptif survei memiliki ciri yang berlainan dengan studi kasus, tetapi sifatnya yang deskriptif membuat penelitian ini tidak jauh beda dengan studi kasus. Pada survei ciri penyebaran ditonjolkan dihampir semua pengungkapannya, dan karena populasinya yang luas menyebabkan penelitian ini tidak mampu mencapai data yang mendalam, sebagaimana studi kasus. Ketidakmampuan tersebut menyebabkan survei bersifat dangkal dan hanya dipermukaan saja, akan tetapi dengan survei memungkinkan mengeneralisasi suatu gejala tertentu terhadap gejala yang populasinya lebih besar. Dengan populasi yang besar tersebut maka dimungkinkan untuk menggunakan sampel dalam suatu penelitian sehingga akan meringankan peneliti.
Format Eksplanasi : Format Eksplanasi dimaksudkan untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya atau menjelaskan hubungan, perbedaan atau pengaruh dari satu variabel terhadap veriabel yang lain. Oleh karena itu, dalam format eksplanasi peneliti menggunakan sampel dan hipotesis penelitian. Beberapa pendapat para ahli juga mengatakan bahwa penelitian eksplanasi dapat digunakan untuk mengembangkan dan menyempurnakan teori, dan disamping itu penelitian eksplanasi juga memiliki kredibilitas untuk mengukur, menguji hubungan sebab akibat dari dua atau lebih variabel dengan menggunakan analisis statistik inferensial (induktif). Penelitian dengan format eksplanasi dapat dilakukan dengan survei dan eksperimen.
Dalam format eksplanasi survey, peneliti diwajibkan membangun hipotesis penelitian dan mengujinya di lapangan, karena format ini bertujuan mencari hubungan sebab akibat dari variabel-variabel yang diteliti. Dengan demikian, alat utama yang digunakan untuk analisis data adalah statistik inferensial. Sedangkan format eksplanasi eksperimen, disamping memiliki sifat-sifat yang hampir sama dengan eksplanasi survei, juga lebih bersifat laboratoris, artinya dalam eksperimen mengutamakan cara-cara memanipulasi obyek penelitian yang dilakukan sedemikian rupa untuk tujuan penelitian.
Dalam penelitian eksplanasi eksperimen terdapat variabel yang dimanipulasi dan variabel yang tidak dimanipulasi, selain itu untuk mengontrol pengaruh kedua varibel tersebut digunakan variabel kontrol.
2. Metode, sumber, dan alat pengumpulan data (untuk survai disertai teknik pengambilan sample, dan untuk eksperimen disertai pola eksperimen yang akan dilakukan). Ini juga perlu ditentukan; apakah metode pengumpulan datanya wawancara, ataukah angket, ataukan documenter, ataukah tes, ataukah observasi, atau lainnya; apakah sumber datanya (kalau orang, siapa orangnya dan untuk mendapatkan data yang mana; kalau dokumen, dokumen apa saja, dan untuk mendapatkan data yang mana; kalau situasi atau kondisi, situasi atau kondisi apa saja, dan untuk mendapatkan data yang mana); apa dan bagaimanakah alat pengumpulan datanya (apakah pedoman wawancara, ataukah panduan observasi, ataukah form isian dokumentasi, ataukah, ataukah angket, ataukah soal-soal tes; dan bagaimanakah alat-alat tersebut disusun atau dikembangkan, sehingga memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas). Masih dalam hubungan ini, bila survai yang digunakan,perlu ditegaskan populasinya, serta tekhnik pengambilan sampel yang akan dilakukan. Bila hasil penelitian akan di generalisasikan (kesimpulan data sample yang dapat diberlakukan untuk populasi) maka sample yang digunakan sebagai sumber data harus representative dapat dilakukan dengan cara mengambil sample dari populasi secara random sampai jumlah tertentu. dan bila eksperimen yang digunakan, perlu dinyatakan secara tegas pola eksperimen yang akan dilakukan.
3. setrategi analisis data. Pada dasarnya menunjuk pada bagaimana data (yang hendak dikumpulkan) akan diolah, dianalisis, dan diinterpresentasikan untuk menjawab masing-masing masalah dan hipotesis.
Hasil tahap pertama (pemilihan dan analisis masalah ) dan hasil tahap kedua (penentuan metodologi penelitian), lazimnya dituangkan dalam dessain atau rancangan penelitian; semacam “cetak biru”(blue print) suatu penelitian yang akan dilaksanakan. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Dalam hal ini analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun kelapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai jika mungkin, teori yang grounded. Namun dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Dalam kenyataannya, analisis data kualitatif berlangsung selama proses pengumpulan data dari pada setelah selesai pengumpulan data.
B. Penentuan Metode dan Instrumen
Telah di pahami beberapa metode dan instrument pengumpulan data. Masing-masing metode dan instrument mempunyai kebaikan dan keburukan. Dalam melaksanakan satu penelitian biasanya digunakan lebih dari satu metode atau instrument, agar kelemahan yang satu dapat ditutup dengan kebaikan yang lain.kadang-kadang suatu metode merupakan keharusan untuk dipakai dalam penelitian. Tetapi kadang-kadang merupakan salah satu alternative saja, sehingga pilihan metode yang dapat digunakan dapat dipilih-pilih.
Tidak sedikit peneliti yang mengacaukan pengertian metode dengan instrument. Sebetulnya kedua hal tersebut berkaitan, dan peneliti juga harus dapat memahami kaitannya.
• Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitinya. Variasi metode dimaksud adalah: angket, wawancara, pengamatan atau observasi, tes,dokumentasi.
• Instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah dioalah. Variasi jenis instrument penelitian adalah: angket, ceklis(check-list) atau daftar centang, pedoman wawancara, pedoman pengamatan. Ceklis sendiri memiliki wujud yang bermacam-macam.
Dengan demikian maka dapat dikatakan : “ peneliti di dalam menerapkan metode penelitian menggunakan instrument atau alat, agar data yang diperoleh lebih baik”.
Pemilihan metode dan instrument penelitian sangat ditentukan oleh beberapa hal, yaitu: objek penelitian, sumber data, waktu dan dana yang tersedia, jumlah tenaga peneliti, dan teknik yang akan digunakan untuk mengolah data bila suddah terkuumpul. Mungkin saja seseorng ingin sekali menggunakan metode wawancara untuk mengumpulkan data tetapi karena waktu yang tersedia sempit, lalu menggunakan angket. Demikian juga mungkin peneliti ingin menggunakan mmetode pengamatan secara cermat terhadap objek, tetapi metode pengamatan memerlukan waktu lama dan keterampilan yang memmadai.
Dibandingkan antara wawancara dan pengamatan metode angket memang lebih praktis. Angket juga memiliki kelemahan. Oleh karena itu penentuan metode penelitian memerlukan pemikiran dan pertimbanagan yang matang.
Untuk melengkapi penjelasan tentang hubungan antara metode dengan instrument, berikut ini disampaikan uraian tentang metode dan instrument dalam kaitannya sumber data.
Contoh: misalnya penelitian dengan variabeel :
“kualitas kegiatan belajar mengajar di kelas”.
Agar diperoleh data yang lengkap yang betul-betul menjelaskan kualitas belajar-mengajar dari berbagai segi, peneliti, mengumpulkan data dari beberapa sumber data, antara lain : guru (orang), siswa(orang), proses belajar-mengajar yang sedang beralngsung (tempat), kondisi dan sarana fisik (tempat), catatan yang dimiliki oleh siswa(kertas), dan daftar nilai(kertas). Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena social maupun alam. Meneliti dengan data yang sudah ada lebih tepat kalau dinamakan membuat laporan dari pada melakukan penelitian. Namun demikian dalam skala yang palin rendah laporan juga dapat dinyatakan sebagai bentuk penelitian.
Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrument peneliitian. Jadi instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomene alam maupun social yang diamati. Secara speesiffik semua fenomena ini disebut variable penelitian. Jika peneliti ingin cermat, maka perlu digunakan tabel kisi-kisi tentang hubungan hal-hal tersebut.
Dalam menentukan sumber data, jenis metode pengumpulan data dan instrument penelitian, peneliti sangat perlu mempertimbangkan beberapa hal lain, yaiitu tenaga, waktu, dana dan factor-faktor pendukung maupun penghambat. Namun untuk langkah awal, agar pada akhirnya diperoleh metode dan instrument yang tepat, sebaiknya peneliti berfikir ideal dahulu, sesudah itu baru mempertimbangkan factor-faktor tersebut.

















PENUTUP
Kesimpulan
Pada langkah penentuan metodologi penelitian yang akan digunakan, pada tahap ini yang perlu ditentukan adalah:
- jenis atau format penelitian yang akan digunakan
- metode, sumber dan alat pengumpulan data
- strategi analisis data.
Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitinya. Pemilihan metode dan instrument penelitian sangat ditentukan oleh beberapa hal, yaitu: objek penelitian, sumber data, waktu dan dana yang tersedia, jumlah tenaga peneliti, dan teknik yang akan digunakan untuk mengolah data bila suddah terkumpul.

Daftar pustaka :

Ari kunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996)
Syamsir Salam, Jaenal Arifin, Metodologi Penelitian sosial, ( Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006)
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung : Alfabet, 2009)
http://pksm.mercubuana.ac.id
www.format penelitian.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar