Minggu, 14 Agustus 2011

permohonan bantuan untuk rumah tahfidh

No : 05/01/PPTQ RU/XXV/2011 Jakarta, 25 Mei 2011
Lampiran : 1 (satu ) berkas
Perihal : Permohonan Bantuan

Kepada Yang Terhormat :

Di
Tempat

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan hormat, mengingat begitu pentingnya pendidikan bagi kehidupan masyarakat, kami selalu berusaha tafa’ul dalam meningkatkan mutu para santri dalam kehidupan masyarakat. Salah satu aktifitas pondok Pesantren Tahfidhul Qur’an Raudlatul Ulum adalah bergerak dibidang tahfidhul Qur’an dan pendidikan formal dan non formal.
Sehubungan dengan hal tersebut, untuk dapat merealisasikan hal tersebut diperlukan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai.
Oleh karena itu, kami segenap pengurus pondok pesantren Tahfidhul Qur’an raudlatul Ulum dengan segala kerendahan hati memohon kepada bapak untuk dapat memberikan bantuan guna pengadaan sarana dan prasarana pendidikan tersebut di atas.
Bersama ini kami lampirkan :
1. Proposal permohonan bantuan
2. Profil pondok pesantren Tahfidhul Qur’an Raudlatul Ulum.
3. Susunan Pengurus pondok pesantren
4. Anggaran dana
5. Aktifitas pondok pesantren
Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerja samanya diucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Menngetahui,
Pengasuh PPTQ Raudlatul Ulum


Drs. H. Joko Krismiyanto, SQ

PROPOSAL
PERMOHONAN BANTUAN SARANA DAN PRASARANA
PONDOK PESANTREN TAHFIDHUL QUR’AN (PPTQ) RAUDLATUL ULUM
I. Dasar Pemikiran
Al-Qur’an merupakan kitab suci yang menjadi petunjuk dan sumber motivasi bagi orang-orang yang beriman dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Al-Qur’an merupakan petunjuk, karena ia menunjukkan hal-hal yang baik agar orang selamat dan bahagia, dan ia juga menunjukkan hal-hal yang buruk agar dapat dihindari, sehingga tidak celaka dan sengsara. Al-Qur’an juga merupakan sumber motivasi seperti dalam bentuk kisah-kisah yang mendorong orang untuk berbuat baik dan menjauhi perbuatan buruk, karena perbuatan baik hasilnya baik, sedang perbuatan buruk akibatnya fatal.
Untuk melaksanakan nilai-nilai Al-Qur’an itu tidak cukup hanya memahaminya, tetapi harus membentuk kepribadian orang sejak dini. Kalau sudah dewasa orang baru mempelajari Al-Qur’an tidak susah memahaminya, tetapi susah melaksanakannya. Buktinya negeri ini dikenal sebagai negeri muslim karena mayoritas penduduknya muslim, tetapi perbuatan tercela yang sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup negeri ini ke masa depan, yaitu korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) tetap marak. Padahal Al-Qur’an pun sudah menceritakan kisah kehancuran yang dialami oleh bangsa Tsamud dan ‘Ad, antara lain karena maraknya perbuatan korupsi di kalangan mereka.
Karena itu, Al-Qur’an harus diajarkan termasuk menghapal kitab suci ini, kalau tidak bisa seluruhnya minimal sebagian sejak dini atau kecil, karena seperti kata pepatah yang juga sudah terkenal bahwa belajar di waktu kecil ibarat mengukir di atas batu, sedang belajar setelah dewasa ini ibarat mengukir di atas air. Artinya kalau belajar pada waktu kecil akan menempel dalam akal dan hati sampai dewasa dan meninggal. Sedang belajar setelah dewasa ini mudah lupa dan hilang dari pikiran dan hati sehingga sulit melaksanakannya karena sudah terpengaruh oleh banyak hal di sekitarnya yang belum tentu baik.
Selama ini sudah ada lembaga Al-Qur’an semacam ini, tetapi terbatas di tempat-tempat tertentu, seperti pesantren dan madrasah tertentu, sehingga tidak dapat menjangkau anak-anak sebanyak-banyaknya. Akibatnya anak-anak yang masuk pesantren jauh lebih
sedikit, sedang anak-anak yang tidak masuk pesantren jauh lebih banyak. Mungkin ini sebabnya negeri ini mayoritas penduduknya muslim, tetapi sangat sedikit yang dapat melaksanakan nilai-nilai Al-Qur’an, sehingga perbuatan buruk seperti korupsi tetap marak di mana-mana.
Karena itu ada baiknya dipikirkan untuk mendirikan pesantren Al-Qur’an di mana-mana yang santrinya terbatas misalnya hanya 50 orang atau kurang dari itu. Mendirikan pesantren di mana-mana di kota seperti Jakarta misalnya di tiap kelurahan.
Di mana-mana di Jakarta sebenarnya sudah ada TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an), tetapi biasanya tingkatannya hanya TK (Taman kanak-kanak), sehingga dalam prakteknya mereka lebih banyak bermain dan paling tinggi mereka belajar huruf Al-Qur’an), sehingga mereka belum sampai kepada penanaman nilai-nilai Al-Qur’an. Padahal justru itulah yang lebih penting dilaksanakan untuk menanamkan nilai-nilai Al-Qur’an sejak dini.
Jadi, diperlukan pondok pesantren Al-Qur’an semacam pengembangan TPA. Kalau TPA adalah Taman Kanak-kanak, sedang pesantren ini untuk menampung anak-anak setingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Atas. Bahkan tempatnya bisa mengambil tempat TPA, karena TPA biasanya hanya digunakan beberapa jam sehari biasanya hanya jam 10 pagi. Setelah itu kosong, itu bisa digunakan oleh pesantren ini. Bisa juga bekerja sama dengan RT/RW dan kelurahan untuk memperoleh tempat yang diperlukan.
Sedang anak-anaknya diterima dari berbagai kalangan, seperti masyarakat yang berdekatan dengan pesantren ini. Bisa juga anak-anak yang kurang beruntung atau terlantar yang biasa ditangani oleh lembaga semacam Dompet Dhuafa dan Departemen Sosial.
Jadi, lembaga ini mempunyai tujuan yang beragam, yaitu ikut menangani masalah sosial yang memang itu kewajiban negara kepada warganya, juga untuk menyiapkan masyarakat DKI masa depan yang berwatak qur’ani dan mempunyai akhlakul karimah, yaitu masyarakat yang taat kepada agama dan bebas dari perbuatan korupsi.
II. Profil Pondok Pesantren Tahfidhul Qur’an Raudlatul Ulum
- Nama Pesantren : Pondok Pesantren Tahfidhul Qur’an Raudlatul Ulum
- Alamat : Jl. Danau Mahalona No. 38 Bendungan Hilir Jakarta Pusat 10210
- Pengasuh : Drs. H. Joko Krismiyanto, SQ. MM
- Status : Swasta

- Tahun Berdiri : 2010
- Jumlah santri : 10 anak
a. Mukim : 4 anak
b. Tidak Mukim : 6 anak
III. Maksud Dan Tujuan
1. Melahirkan ulama - ulama handal yang dapat merespons perkembangan zaman
2. Mewujudkan ulama yang hafidz al-Qur’an.
3. Terlaksananya ajaran Al-qur’an yang disertai dengan penghayatan dan pengamalan dari seluruh ummah islam Indonesia yang berdasar pancasila dan UUD 1945, juga untuk menyiapkan masyarakat DKI masa depan yang berwatak qur’ani dan mempunyai akhlakul karimah, yaitu masyarakat yang taat kepada agama dan bebas dari perbuatan korupsi.
IV. Kegiatan Pendidikan
Model pendidikan yang diterapkan adalah:
- Membaca dan menghafal Al-qur’an dan ilmu-ilmu yang terkait
- Pendidikan Formal
- SD
- SMP
Non Formal
2) TPQ/TPA :
3) Madrasah Islamiyyah
4) Khitobah
5) Tilawatil Qur’an
6) Maulid
7) Keterampilan
8) Kursus Komputer





V. Metode Belajar Mengajar
Dalam mengajar menghafal Al-Qur'an tidaklah sama dan semudah mengajar pelajaran yang lain. Oleh karena itu digunkanlah berbagai metode di dalam belajar dan mengajar menghafal Al Qur'an yang antara lain:
1. Metode Musyafahah (Face to Face)
Pada prinsipnya metode ini bisa dilakukan melalui tiga cara:
a. Guru membaca, santri mendengarkan dan sebaliknya
b. Guru membaca dan santri hanya mendengarkan.
c. Santri membaca dan guru mendengarkan.
2. Metode Resitasi:
Guru memberi tugas kepada santri untuk menghafal beberapa ayat atau halaman sampai hafal betul, kemudian santri membaca halamannya di muka guru.
3. Metode Takrir:
Santri mengulang – ulang hafalan yang ia peroleh, kemudian membaca hafalannya di muka guru.
4. Metode Mudarrosah:
Semua santri menghafal secara bergantian dan berurutan secara bergantian dan yang lain mendengarkan/menyimaknya.
Dalam prakteknya mudarosah ini ada tiga cara;
a. Mudarrosah ayatan,
Yaitu seorang santri membaca satu ayat kemudian diteruskan santri lainnya.
b. Mudarrosah perhalaman (pojokan)
Yaitu seorang sanrti membaca satu halaman kemudian dilanjutkan oleh santri lainnya.
c. Mudarrosah perempatan (seperempat juz)
Yaitu setiap santri membaca seperempat juz atau 5 halaman, kemudian di teruskan oleh santri lainnya. Dan apabila telah lancar betul dapat dilanjutkan mudarrosah setengah juz/ dan seterusnya.



VI. Kurikulum Tahfidh
1. Qur’an yang digunakan untuk menghafal adalah Qur’an pojokan ; Qur’an yang satu juznya terdiri dari 20 halaman / 20 pojok
2. Jam kegiatan Tahfidh Al-Qur’an yang dicapai dalam setiap harinya
# Banyaknya jam yang dicapai perhari aktif :
Ba'da Sholat Subuh : 05.00 – 06.15 WIB
= Bagi santri yang sudah bisa membaca Alqur’an, santri menambah hafalan baru dan bin Nadhor (dengan melihat atau membaca Al-Qur’an secara tartil)
= Bagi santri yang belum bisa baca Al Quran, santri menambah hafalan baru, dengan di tuntĂșn (Guru membaca santri mengikuti dan di ulang-ulang sampai benar-benar hafal) dan membaca Iqro’
Ba'da Sholat Magrib : 18.30 – 20.30 WIB
= Santri menambah hafalan baru dan murojaah ( mengulang Hafalan yang sudah di hafal)
3. Waktu Ba’da Sholat Shubuh digunakan untuk menambah hafalan baru, tambahan satu hari sebanyak 1 halaman atau setengah halaman
4. Waktu Ba’da Sholat Ashar digunakan untuk muroja’ah deresan dan melancarkan
5. Waktu Ba’da Sholah Magrib digunakan untuk muroja’ah deresan dan menambah hafalan baru.
6. Hafalan yang terawat baik adalah apabila hafalan yang telah dicapai dapat berputar (dimurojaah) dalam waktu dua minggu sekali
7. Untuk muroja’ah dapat juga ditukar sesuai dengan kesiapan santri, (Ashar Untuk hafalan yang lama dan magrib untuk hafalan yang berdekatan dengan hafalan baru )
8. Diusahakan santri bisa menambah setiap harinya baik setoran deresan, maupun setoran tambahan.
Dalam hal ini, santri Tahfidhul Qur’an Raudlatul Ulum dengan metode yang kami terapkan tersebut dari santri mukim yang ada empat anak ( 3 Laki-laki, 1 perempuan), dalam jangka dua bulan setengah, anak sudah hafal Juz ‘amma, dan sekarang 2 anak di antaranya juz 29 sudah selesai. Di samping kegiatan menghafal, para santri juga belajar :


- Pendidikan umum ( formal ) dari tingkat SD/MI-SMP (masuk pagi),
- Pendidikan dan pengajaran di madrasah diniyyah ( masuk Sore). Di antaranya yang di ajarkan : fasholatan, tajwid, Ghorib & Musykilat, Doa-doa,tauhid, Akhlak dll.
VII. Sumber Dana
1. Dari Kas Yayasan
2. Donatur dari Simpatisan
3. Sumbangan yang Halal dan tidak Mengika
VIII. Anggaran Dana
Terlampir
IX. Penutup
Demikian proposal ini kami sampaikan, dengan pengharapan agar dapatlah kiranya bapak berkenan dan dapat menjadikan periksa, dengan harapan agar dapat menjadi pertimbangan bagi pihak-pihak yang menaruh kepedulian terhadap upaya kami tersebut, sebelum dan sesudahnya kami haturkan terima kasih. Semoga Allah SWT. meridloi apa yang menjadi harapan kita bersama. Amien ya Robbal Alamien.
Jakarta, 25 Mei 2011


Ketua Sekretaris



MUHAIMIN KS MUHAMMAD MUNIR

Mengetahui,
Pengasuh PPTQ Raudlatul Ulum



Drs. H. Joko Krismiyanto, SQ

SUSUNAN PENGURUS
PONDOK PESANTREN TAHFIDHUL QUR’AN RAUDLATUL ULUM
PENGASUH/PENANGGUNG JAWAB : Drs. H. JOKO KRISMIYANTO. SQ.
PENASEHAT : KH. DR. SAID AQIL SIRAJ
: KH. MUNDZIR TAMAM, MA
: Prof. DR. H. NASARUDDIN UMAR, MA
KETUA I : MUHAIMIN KS
KETUA II : AHMAD SAIFULLAH MUNAWWIR
SEKRETARIS I : MUHAMMAD MUNIR
SEKRETARIS II : IMAM BAIHAQI
BENDAHARA I : FENI DWI JAYANINGRUM
DEPARTEMEN-DEPARTEMEN
I. Departemen Pendidikan II. Departemen Perlengkapan
Muhammad Munji Wisnu Rama Wijaya
Intan Marta Kumalasari Ucok Singamangaraja T
Herman Maulana Najib Arifin

III. Departemen Kesehatan IV. Departemen Humas dan Dana
Subaedah Adi Fujaroma
Syamsiyah Heri Wibowo
Agustiar ZulFahmi Arnizam
Malikhatul M


ANGGARAN DANA
PONDOK PESANTERN TAHFIDZUL QUR’AN RAUDLOTUL ULUM
A. DANA FASILITAS PENDIDIKAN
NO URAIAN JUMLAH HARGA
SATUAN HARGA
KESATUAN
1 Computer 3 buah Rp.5.000.000,00 Rp.15.000.000,00
2 Whiteboard 3 buah Rp. 150.000,00 Rp. 450.000,00
3 Karpet 5 buah Rp. 750.000,00 Rp. 3.750.000,00
4 Perlengkapan tidur 10 santri Rp. 750.000,00 Rp. 3.750.000,00
5 Buku penunjang pesantren 50 buah Rp. 50.000,00 Rp. 2.500.000,00
6 Buku penunjang guru 8 guru Rp. 250.000,00 Rp. 2.000.000,00
7 Qur’an 20 buah Rp. 50.000,00 Rp. 1.000.000,00
8 Sound System 1 buah Rp.2.500.000,00 Rp. 2.500.000,00
9 Printer 2 buah Rp.1.000.000,00 Rp. 2.000.000,00
10 Meja guru 4 buah Rp. 500.000,00 Rp. 2.000.000,00
11 Peralatan kesenian 1 set Rp.5.000.000,00 Rp. 5.000.000,00
12 Lemari buku pesantren 2 buah Rp.1.000.000,00 Rp. 2.000.000,00
13 Lemari buku santri 4 buah Rp. 200.000,00 Rp. 800.000,00
14 Meja belajar santri 4 buah Rp 125.000,00 Rp. 500.000,00
JUMLAH Rp.43.250.000,00

B. DANA KEBUTUHAN POKOK
NO URAIAN JUMLAH
1
2
3
4
5
6 Konsumsi pesantren:10 anak x @ Rp.30.000,00 x 1 bulan
Perlengkapan mandi:10 anak x @ Rp.100.000,00/bulan
Uang saku sekolah: 10 anak x @ Rp. 3000,00 x 1 bulan
Perlengkapan sekolah:10 anak x @Rp. 150.000,00/bulan
Perlengkapan tulis pesantren/bulan
Fee guru: 8 guru x @Rp. 900.000,00/bulan Rp. 9.000.000,00
Rp. 1.000.000,00
Rp. 900.000,00
Rp. 1.500.000,00
Rp. 500.000,00
Rp. 7.200.000,00
JUMLAH Rp.20.100.000,00/bulan

Mengetahui
Pengasuh PPTQ Raudlatul Ulum




Drs. H. Joko Krismiyanto, SQ

SKETSA AKTIFITAS HARIAN
SANTRI PPTQ RAUDLATUL ULUM
Waktu Jenis Kegiatan Tempat Jenjang/Peserta ket
04.00 - 04.15

04.15 - 04.40
04.45 - 05.00
05.01 - 06.15
06.16 - 06.30

06.31 - 06.45
06.46 - 07.00
07.00 - 13.00
13.01 – 13.20
13.21 - 13-30
13.31 - 15.30

15.31 - 16.00

16.01 - 17.00
18.01 - 18.10
18.11 - 18.30
18.31 - 20.15
20.16 - 20.30
20.31 - 20.45
20.46 –21.45
21.46 - 04.00
Bangun Pagi & Persiapan Jamaah Shalat Tahajjud
Jamaah Shalat Tahajjud
Jamaah shalat shubuh
Mengaji Al-qur’an/Qiraati
Mandi & Persiapan berangkat sekolah
Sarapan pagi
Berangkat sekolah
Proses belajar di sekolah
Jamaah shalat dzuhur
Makan siang
Istirahat

Mandi & Jamaah shalat ashar
Menghafal
Madrasah diniyyah
Jamaah shalat maghrib
Mengaji Al-qur’an
Jamaah shalat isyak
Makan sore
Jam wajib belajar
Istirahat Aula

Aula
Aula
Aula


Ruang makan

Sekolahan
Aula
Ruang makan
Kamar masing-masing

Aula
Aula
Ruang Skretariat
Aula
Aula

Ruang makan Aula
Kamar masing-masing
Semua santri
Semua santri
Semua santri
Semua santri

Semua santri
Semua santri
Semua santri
Semua santri
Semua santri
Semua santri

Semua santri

Semua santri
Semua santri
Semua santri
Semua santri
Semua santri
Semua santri
Semua santri
Semua santri

Semua santri



SKETSA AKTIFITAS MINGGUAN
SANTRI PPTQ RAUDLATUL ULUM
No Hari Jenis Kegiatan Tempat Jenjang/Peserta
01
02
03
04
05

06
07
08 Malam Jum’at
Malam Jum’at
Jum’at Sore
Malam Minggu
Minggu Pagi

Malam Selasa
Selasa Pagi
Selasa & Rabu Sore Yasin Dan Tahlil
Latihan Khitobah
Kursus Bahasa Inggris
Jam’iyah Maulid Nabi Muhammad SAW
Olahraga, Shalat Dhuha, Belajar Komputer & kaligrafi
Praktek Ibadah
Murattalan / Mudarosah

Belajar Matematika Aula
Aula
Aula Semua Santri
Semua Santri
Semua Santri
Semua Santri

Semua Santri
Semua Santri
Semua Santri

Semua Santri


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar