Kamis, 22 Oktober 2009

makalah IAD

BAB I
PENDAHULUAN

Al-Qur’an adalah kitab petunjuk atau pembimbing dan kitab undang-undang dan perbaikan. Walaupun tidak didentifikasikan sebagai kitab ilmu alam, arsitek dan fisika, tatapi Al-Qur’an memberikan rambu-rambu dan keterangan yang detail terhadap beberapa masalah alami, kedokteran, geografi, astronomi yang selalu diperdebatkan oleh orang-orang ilmuan hingga saat ini. Dalam hal ini Al-Qur’an menjawab dan meluruskan dengan meyangkal atau membenarkan hal-hal yang berkaitan hal tersebut.
Tidak dapat dipungkiri bagi orang atheisme khususnya ahli-ahli astronomi yang membuat pernyatan tentang hal-hal astronomi yang menyimpang dari Al_Qur’an yang tentunya disini Al-Quran ikut bicara dalam proses menyakinkan umat Islam agar tidak tersesat oleh pernyatan orang-orang Barat, walaupun tidak semua para ahli Eropa menolak adanya peran penting Al-Quran dalam menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan ilmu Astronomi.
Namun pada makalah ini kami akan membatasi pembahasan tentang masalah Astronomi yang akan terfokus pada pembahasan penciptaan alam semesta dilihat dari Dunia Islam maupun Ilmu Pengetahuan Modern. Kami berharap dengan makalah ini dapat membantu para pembaca dalam mengetahui hakikat alam semesta yang sebenarnya, baik dari Islam maupun dari para ilmuan. Karena bagaimanapun para ilmuan adalah orang-orang yang telah berjuang demi menemukan hakikat kehidupan, walaupun dari salah satu mereka menyimpang dari Islam yang nantinya juga akan dijawab dengan tegas oleh Al-Qur’an.





BAB II
PEMBAHASAN

PENCIPTAAN ALAM SEMESTA DITINJAU DARI ISLAM
DAN ILMU PENGETAHUAN MODERN

Bagaimana alam semesta berawal adalah pertayaan yang mempesona manusia sepanjang zaman. Para pendukung materialisme tidak mau mengakui adanya kebenaran tentang penciptaan alam semesta ini. Mereka tetap berkeyakinan bahwa alam semesta tidak berawal dan bersifat kekal. Mereka hendak mengingkari adanya penciptaan. Dengan kata lain mereka mengingkari adanya Tuhan yang menciptakan alam semesta. Mereka menganggap bahwa Al-Qur’an adalah buatan Nabi Muhammad saw untuk membingungkan manusia. Sebagian tokoh ilmuan yang menganggap hal seperti diantaranya, Copernicus, George Gemof , dan lain-lain. Pendapat mereka ini sebenarnya dipengaruhi oleh filsafat Yunani kuno yang mengatakan bahwa materi tidak berawal dan tidak berakhir. Mereka tidak tahu bahwa langit dan bumi adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, bahkan Allah telah memberikan tanda-tandanya dalam Al-qur’an sebagai berikut:




Artinya:” Kami akan memeperlihatkan kepada mereka tanda kekuasaan Kami di segnap penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup bagi kamu bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu.
Ayat ini adalah bukti yang sangat jelas bahwa Al-Qur’an bukan ciptaan Muhammad tidak seperti apa yang diduga golongan orientalis, sesungguhnya Al-Qur’an adalah wahyu Allah, diturunkan kepada hati seorang pemimpin utusan bahasa Arab yang kuat. Jika Al Quran itu hanyalah karangan Muhammad, lalu mungkinkah 14 abad yang lalu ketika ilmu pengetahuan belum secanggih sekarang, seorang manusia di tengah gurun yang gersang di Arab bisa mengetahui bahwa alam semesta diciptakan ?.
Walaupun Demikian tidak semua para Ilmuan Barat menyangkal adanya pengorbanan Al-Qur’an dalam menjawab teka teki penciptaan alam semesta. Di bawah ini kami akan menjelaskan teori para ilmuan dalam berpendapat tentang penciptaan alam semesta.
1. Teori Big Ban
Albert Einstein, yang diakui sebagai ilmuwan terbesar abad 20, berdasarkan perhitungan yang ia buat dalam fisika teori, telah menyimpulkan bahwa alam semesta tidak mungkin statis. Tetapi, ia mendiamkan penemuannya ini, hanya agar tidak bertentangan dengan model alam semesta statis yang diakui luas waktu itu. Di kemudian hari, Einstein menyadari tindakannya ini sebagai ‘kesalahan terbesar dalam karirnya’. Apa arti dari mengembangnya alam semesta? Mengembangnya alam semesta berarti bahwa jika alam semesta dapat bergerak mundur ke masa lampau, maka ia akan terbukti berasal dari satu titik tunggal. Perhitungan menunjukkan bahwa 'titik tunggal’ ini yang berisi semua materi alam semesta haruslah memiliki ‘volume nol‘, dan ‘kepadatan tak hingga‘. Alam semesta telah terbentuk melalui ledakan titik tunggal bervolume nol ini. Ledakan raksasa yang menandai permulaan alam semesta ini dinamakan ‘Big Bang‘, dan teorinya dikenal dengan nama tersebut. Perlu dikemukakan bahwa ‘volume nol‘ merupakan pernyataan teoritis yang digunakan untuk memudahkan pemahaman. Ilmu pengetahuan dapat mendefinisikan konsep ‘ketiadaan‘, yang berada di luar batas pemahaman manusia, hanya dengan menyatakannya sebagai ‘titik bervolume nol‘. Sebenarnya, ‘sebuah titik tak bervolume‘ berarti ‘ketiadaan‘. Demikianlah alam semesta muncul menjadi ada dari ketiadaan. Dengan kata lain, ia telah diciptakan.
Fakta bahwa alam ini diciptakan, yang baru ditemukan fisika modern pada abad 20, telah dinyatakan dalam Alqur‘an 14 abad lampau:


Artinya:“Dia Pencipta langit dan bumi”

Teori Big Bang menunjukkan bahwa semua benda di alam semesta pada awalnya adalah satu wujud, dan kemudian terpisah-pisah. Ini diartikan bahwa keseluruhan materi diciptakan melalui Big Bang atau ledakan raksasa dari satu titik tunggal, dan membentuk alam semesta kini dengan cara pemisahan satu dari yang lain. Big Bang, Fakta Menjijikkan Bagi Kaum Materialis Big Bang merupakan petunjuk nyata bahwa alam semesta telah ‘diciptakan dari ketiadaan‘, dengan kata lain ia diciptakan oleh Allah.
2. Teori Manunggalnya Alam ( Cosmos )
Teori merupakan pengembangan dari teori Big Ban. Teori ini mengatakan bahwa bahwa bumi adalah sebagian dari gas yanga panas lalu memisah dan mendingin (membeku) kemudian manmade tempat yang patut dihuni manusia.
Tentang kebenaran teori ini mereka berargumentasi dengan adanya benda-benda berapi yang berada di dalam perut bumi. Teori modrn ini sesuai dengan apa yang ditunjukan dalam firman Allah sebagai berikut :




Artinya: “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu padu, kemudian Kami pisahkan antaranya keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tidak juga beriman?”
Prof. Thabbarah menyatakan, “ Ini adalah mu’jizat Al-Qur’an yang dikuatkan oleh Ilmu Pengetahuan modern bahwa alam adalah suatu kesatuan benda yang berasal dari gas kemudian memisah menjadi kabut-kabut.
Diceritakan dari Ibnu Abbas ra dalam menafsirkan ayat ini menyatakan, “ Langit itu rapat tidak menurunkan hujan dan bumi pun rapat tidak mengeluarkan tumbuh-tumbuhan, maka tatkala Allah menjadikan penduduk bumi Ia memecah langit dengan hujan dan bumi dengan tumbuh-tumbuhan.”
Mengenai asal kejadian Cosmos , seorang ahli Astronomi Jean mengatakan bahwa ala mini pada mulanya adalah gas yang berserakan secara teratur di angkasa luas, sedangkan kabut-kabut itu tercipta dari gagas tersebut yang memadat.Teri ini kita dapatkan penguatnya dalam Al-Qur’an sebagai berikut:






Artinya:”Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit, dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi, “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-perintahKu dengan suka hati atau terpaksa. Keduanya menjawab, “Kami datang dengan suka hati.”
Itulah perkembangan ilmu Pengetahuan Modern sekaligus Al-Qur’an yang selalu menjadi awal acuan bahkan menyangkal bagi para musuh Allah yang menyelewengkan hal-hal yang telah ditetapkan oleh Alloh swt. Dengan adanya perkembangan seperti ini maka para ilmuan Modern terus menerus menelusuri ilmu-ilmu yang berhubungan dengan hakikat kehidupan di bumi diantara:
1. Atom
Atom adalah bagian terkecil dan tidak bisa dibagi yang didapati dalam semua unsur. Anggapan ini terjadi pada abad yang silam. Namun karena kegigihan para ilmuan akhirnya para ilmuan berpendapat bahwa atom masih bisa dibagi-bagi. Atom dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu, proton, neutron, dan electron.
Hal ini juga telah ada pada Al-Quran yang diturunkan 14 abad yang lalu.






Artinya:”Tidak ada tersembunyi dari Tuhanmu seberat zarrah (atom pun yang ada di langit dan yang ada di bumi dan tidak ada pula yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam kitab yang nyata (lauhul mahfudz).”
2. Zat Asam
Zat Asam dalam hal ini adalah Oksigen ( O2 ) yang merupakan kebutuhan vital untuk manusia dalam hal pernafasan. Mengapa hal ini dipelajari oleh para ilmuan? Hal ini dikarenakan karena Oksigen merupakan suatu yang sangat penting untuk kelansungan hidup bagi semua mahluk hidup di dunia ini. Bahkan para ilmuan dapat menampung Oksigen untuk para astronot melakuakan penerbangan ke luar angkasa, karena di luar angkasa akan ada kekurangan Oksigen tidak seperti halnya di Bumi. Gejala ilmiah ini telah ditunjukan oleh Al-Qur’an sebelum diciptakan penerbangan dan sebelum abad 14 abad yang lalu.
Perhatikan ayat di bawah ini:







Artinya: “Barang siapa yang Allah kehendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk memeluk agama Islam. Dan barang siapa yyang dikehendaki Alloh kesesatannya, nscaya Alloh menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.”
Dan pada abad ini dibuktikan mukjizatnya Al-Qur’an serta mencatat adanya kecocokan ayat Al-Qur’an dengan realita ilmiah. Hal ini betul-betul menjadi penguat kebenaran kenabian Muhammad saw.
Sekiranya masih banyak sekali penemuan penemuan ilmu pengetahuan modern yang sebenarnya telah disebutkan dalam Al-Qur’an sebagai penguat sekaligus penyangkal bagi anggapan yang menyesatkan. Ilmu pengetahuan modern yang ditemukan dalam perkembangan selanjutnya diantaranya yang sering diperdebatkan oleh manusia adalah kejadian manusia dari segi proses produksi serta orgam-orgam dalam manusia serta ideology para ilmuan tentang ilmu pengetahuan modern dan ilmu pengetahuan di mata dunia Islam. Adakalanya sejalan dengan Al-Qur’an dan adakalanya berseberangan dengan Al-Qur’an. Hal inilah yang perlu diperjuangkan oleh para pewaris para Nabi dalam menegakan agama Islam.


BAB III
PENUTU

Demikian penguraian yang dapat kami jelaskan, tentunya dari berbagai penjelasan di atas perlu kami tegaskan kembali dengan mengambil beberapa kesimpulan sebagai wacana umum dalam pembahasan tentang kelahiran ilmu pengetahuan modern dan dunia Islam.Pertama, bahwa ilmu pengetahuan modern pertama kali lahir yaitu ketika abad 20 yang dipelopori oleh para ilmuan yang diawali dengan perdebatan kejadian alam semesta yang sebenarnya telah ada penjelasannya dalam Al-Qur’anulkarim. Kedua, dengan lahirnya ilmu ini maka berkembanglah ilmu-ilmu lain baik yang berhubungan dengan alam maupun ilmu lainnya. Ketiga, Al-Quran adalah mu’jizat Alloh yang tidak dapat disangkal oleh siapapun baik dari kalangan Islam maupun dari kalangan non Islam, dan Al-Quran akan selalu memperkuat atau menyangkal hal-hal yang baru yang ditemukan oleh manusia zaman sekarang.
Demikian kesimpulan yang dapat kami sampaikan, kita sebagai manusia yang Muslim dan berakal tentunya mempunyai kewajiban dalam menegakan kebenaran Islam dalam bentuk apapun, agar kita terhindar dari kesesatan. Na’udzubillah. Amiin.

DAFTAR PUSTAKA
- Ibnu Mas’ud dan Joko Paryono. Ilmu Alamiah Dasar. Bandung : CV Pustaka Setia. 1998.
- Internet : //www.kejadian alam semesta.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar